Menelusuri Sejarah Agung Masjidil Haram: Jantung Spiritual Umat Islam

Menelusuri Sejarah Agung Masjidil Haram: Jantung Spiritual Umat Islam

Masjidil Haram di Mekkah Al-Mukarramah bukan hanya sekadar bangunan masjid terbesar di dunia, tetapi juga merupakan kiblat dan jantung spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Muslim. Keberadaannya sarat dengan nilai sejarah, keagamaan, dan arsitektur yang menakjubkan. Mari kita telusuri sejarah singkat dan perkembangan masjid yang mulia ini.

Era Nabi Ibrahim AS dan Pembangunan Ka'bah

Sejarah Masjidil Haram tak terlepas dari Ka'bah, bangunan suci yang pertama kali didirikan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Ka'bah menjadi pusat peribadatan monoteisme pertama di muka bumi. Area di sekitar Ka'bah inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Masjidil Haram.

Masa Pra-Islam dan Era Rasulullah SAW

Sebelum kedatangan Islam, Ka'bah dan area sekitarnya sempat dikuasai oleh berbagai kabilah Arab dan sayangnya, dipenuhi dengan berhala-berhala. Namun, kesucian Ka'bah sebagai rumah Allah tetap terjaga dalam keyakinan sebagian kecil penganut ajaran Nabi Ibrahim (Hanif).
Ketika Rasulullah Muhammad SAW menaklukkan Mekkah (Fathu Makkah) pada tahun 8 Hijriyah, beliau membersihkan Ka'bah dari semua berhala dan mengembalikan fungsinya sebagai pusat tauhid. Beliau juga memperluas area sekitar Ka'bah untuk menampung jamaah yang semakin banyak.

Perluasan oleh Para Khalifah dan Dinasti Islam

Seiring bertambahnya jumlah umat Islam dan jamaah haji serta umrah, Masjidil Haram mengalami beberapa kali perluasan signifikan:

  • Khalifah Umar bin Khattab RA: Merupakan khalifah pertama yang melakukan perluasan signifikan dan membangun dinding di sekeliling area Ka'bah.
  • Khalifah Utsman bin Affan RA: Melanjutkan perluasan dan menambahkan serambi (riwaq) beratap.
  • Dinasti Umayyah dan Abbasiyah: Melakukan renovasi dan perluasan lebih lanjut, menambahkan menara-menara (minaret) dan ornamen-ornamen indah.
  • Kesultanan Mamluk dan Ottoman: Terus menjaga dan memperindah Masjidil Haram, termasuk perbaikan pada Ka'bah dan pembangunan fasilitas pendukung.

Era Modern Kerajaan Arab Saudi

Perluasan terbesar dalam sejarah Masjidil Haram terjadi di bawah pemerintahan Kerajaan Arab Saudi, terutama sejak pertengahan abad ke-20 hingga saat ini. Proyek-proyek raksasa diluncurkan untuk menambah kapasitas tampung jamaah, membangun lantai-lantai tambahan untuk area tawaf dan sa'i, sistem pendingin udara modern, eskalator, pintu-pintu megah, serta fasilitas sanitasi dan keamanan yang canggih.

Hingga kini, Masjidil Haram terus menjadi saksi bisu sejarah peradaban Islam dan pusat spiritual yang tak pernah sepi dari lantunan talbiyah, doa, dan aktivitas ibadah. Keagungan arsitekturnya mencerminkan dedikasi umat Islam dalam memuliakan Rumah Allah SWT.

Kembali ke Daftar Berita
Tanya Arasy ×

Assalamu'alaikum! Ada yang bisa saya bantu terkait layanan PT Arasy Bungo Mandiri?